Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kinerja partai setelah beberapa kader mengalami kekalahan dalam Pilkada 2024. “Bagi yang kalah, jangan sedih ya, ini bagian dari proses. Tapi kita akan memperbaiki strategi ke depan,” ujar Bahlil saat melakukan refleksi kinerja Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar pada hari Selasa.
Bahlil mengakui bahwa Golkar memang kalah di beberapa daerah strategis seperti Jakarta, Maluku Utara, dan Banten. Namun, menurutnya, Golkar justru berhasil menang di daerah-daerah yang tidak terduga. Hal ini menunjukkan bahwa kemenangan dan kekalahan adalah hal yang biasa, dan sebagai partai yang sudah berusia tua, Golkar siap menerima dinamika politik tersebut.
“Kita harus terus maju ke depan tanpa mundur,” tegas Bahlil. Sebelumnya, beberapa kader Golkar yang diusung dalam Pilkada mengalami kekalahan, seperti pasangan Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berhasil meraih suara terbanyak dengan 2.183.239 suara, sementara Ridwan Kamil-Suswono hanya mendapatkan 1.718.160 suara.
Di Banten, pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi juga mengalami kekalahan dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Pasangan tersebut berhasil meraih suara terbanyak dengan 3.102.501 suara, sedangkan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi hanya mendapatkan 2.449.183 suara.
Meskipun mengalami kekalahan, Bahlil tetap optimis bahwa Golkar akan belajar dari kegagalan tersebut dan membuat strategi yang lebih baik di masa depan. “Kita harus terus bergerak maju dan tidak boleh menyerah,” tambahnya.
Dengan semangat yang tinggi, Partai Golkar siap menghadapi tantangan politik yang ada dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Semua kader diharapkan dapat belajar dari kekalahan dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai bekal untuk meraih kemenangan di masa yang akan datang.