Menurut studi yang dilakukan oleh para ahli dari S&P Global Mobility, penjualan mobil listrik di seluruh dunia diprediksi akan meledak tahun depan. Mereka bahkan menyebutkan bahwa peningkatan angkanya tidak main-main! Para peneliti dan ahli dari S&P Global Mobility mengatakan bahwa penjualan mobil listrik global diperkirakan bisa mencapai 15,1 juta unit tahun depan. Angka ini naik 30 persen dibandingkan dengan tahun ini yang hanya mencapai 11,6 juta unit. Dengan demikian, jika studi ini akurat, maka pangsa pasar mobil listrik di pasar global akan meningkat dari 13,2 persen menjadi 16,7 persen. Peningkatan ini cukup signifikan mengingat beberapa merek mulai membatasi peluncuran produk terkait.
“Pertumbuhan pasar ini akan sangat bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dan akan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk kebijakan pemerintah, tarif dan insentif, serta tentu saja ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai,” demikian bunyi dari studi tersebut yang dikutip pada hari Senin (30/12).
Meskipun penjualan mobil listrik diperkirakan hanya menyumbang 7,5 persen dari total penjualan mobil empat roda di India, namun peningkatannya mencapai 117 persen dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan pesat di kawasan tersebut.
Di Amerika Serikat, penjualan mobil listrik diproyeksikan akan tumbuh sebesar 36 persen secara year on year (YoY) tahun depan. Sementara pangsa pasarnya akan mencapai 11,2 persen di tingkat global. Namun, proyeksi ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan Donald Trump terkait subsidi mobil listrik yang diproduksi di luar AS.
Sementara itu, China masih diprediksi akan tetap menjadi pasar utama mobil listrik di dunia. Bahkan, pangsa pasarnya diprediksi bisa mencapai 29,7 persen. Angka ini mengungguli Eropa yang diperkirakan akan mencapai pangsa pasar sebesar 20,4 persen tahun depan.
Meskipun demikian, pangsa pasar di Eropa bisa lebih tinggi tergantung dari penjualan di wilayah Barat dan Tengah. Meskipun beberapa negara di wilayah tersebut menunjukkan tanda-tanda peningkatan, namun Prancis dan Spanyol sebagai ‘pasar penentu’ kabarnya akan mengurangi subsidi tahun depan.