Pasukan Pakistan berhasil melumpuhkan 11 militan dalam operasi militer terbaru, namun sayangnya delapan warga sipil, termasuk seorang mantan senator, turut menjadi korban serangan teror pada bulan Juli lalu. Menurut laporan militer, pasukan Pakistan berhasil menewaskan 10 militan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan, termasuk dua komandan paling dicari. Sedangkan satu komandan militan tewas di wilayah Gilgit Baltistan.
Militer Pakistan meningkatkan operasi berbasis intelijen di KP setelah terjadi serangan terhadap tentara di beberapa distrik seperti Waziristan, Khyber, dan Kurram. Pada tanggal 7 Juli, sebuah van polisi diserang oleh bom buatan yang mengakibatkan tiga orang tewas dan 10 lainnya terluka di distrik Mardan. Serangan teror semakin mengkhawatirkan di wilayah perbatasan KP setelah Perdana Menteri menyetujui kampanye kontra-terorisme nasional yang dikenal sebagai Azm-e-Istehkam.
Meskipun langkah ini mendapat respons negatif dari beberapa pihak, pemerintah berencana mengadakan konferensi pada akhir bulan ini untuk membahas lebih lanjut tentang operasi militer tersebut. Tentara Pakistan menegaskan bahwa tujuan dari Azm-e-Istehkam adalah untuk membersihkan terorisme dan aktivitas ilegal untuk menjaga stabilitas negara.
Bulan lalu, tercatat ada 60 kematian akibat serangan teror, termasuk aparat keamanan dan warga sipil. Selama enam bulan pertama tahun ini, Pakistan telah mengalami 478 serangan militan dengan jumlah korban mencapai 474 jiwa dan 539 orang terluka menurut laporan dari Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS).
Dengan kondisi keamanan yang semakin tidak stabil, pemerintah terus melakukan upaya untuk menanggulangi ancaman terorisme demi menjaga keamanan dan ketertiban negara. Semoga konferensi akhir bulan ini dapat memberikan solusi dan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah keamanan yang sedang dihadapi oleh Pakistan.