Gaikindo baru saja merevisi target penjualan mobil nasional tahun 2024 menjadi 850.000 unit, turun dari target sebelumnya sebesar 1,1 juta unit. Keputusan ini diambil karena kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang sedang melambat. Mazda, sebagai anggota Gaikindo, juga ikut merevisi target penjualannya. Awalnya, Mazda menargetkan penjualan sebanyak 5.300 unit sepanjang tahun 2024, namun kemudian direvisi menjadi 5.000 unit. Tak lama kemudian, target penjualan kembali diturunkan menjadi 4.500 unit per tahun.
Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), mengungkapkan bahwa penurunan target penjualan tersebut disesuaikan dengan revisi total distribusi mobil baru Mazda sepanjang Januari-Oktober 2024, yang mencapai 3.747 unit. Model CX-3 Sport menjadi penyumbang penjualan terbesar dengan jumlah 1.056 unit.
Meskipun demikian, Ricky mengaku masih sulit untuk memproyeksikan target penjualan Mazda di tahun depan. Prediksinya adalah bahwa penjualan mobil akan mulai melambat di kuartal pertama 2024, terutama setelah adanya kenaikan PPN menjadi 12 persen dan opsen pajak. Meski begitu, Ricky berharap agar PPN tidak mengalami kenaikan lebih lanjut, namun ia juga menyadari bahwa penjualan otomotif sudah mengalami koreksi dan kemungkinan akan terus terkoreksi di awal tahun depan.
Dengan kondisi pasar yang terus berubah, Mazda dan produsen otomotif lainnya harus tetap fleksibel dan realistis dalam menetapkan target penjualan. Meskipun target penjualan telah direvisi beberapa kali, hal ini merupakan langkah yang bijak untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi dan pasar yang dinamis. Sebagai konsumen, kita dapat mengamati bagaimana produsen otomotif seperti Mazda mengadaptasi strategi mereka agar tetap kompetitif di pasar yang terus berubah. Semoga dengan langkah-langkah yang diambil, industri otomotif Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara.