Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial kepada tujuh pendonor darah dari Kabupaten Pasuruan yang telah melakukan lebih dari 100 kali donor darah pada tahun 2019 dan 2020. Mereka adalah Mohammad Abdulloh, Agung Sujatmiko, Mustari, Mohammad Fajar Yanto, Sukarso, Gamal Irwin Bachtiar, dan Sapto Wardono. Pin Emas secara simbolis disematkan oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, kepada perwakilan pendonor di Hotel Sahid Jaya, Jakarta pada Senin (5/8/2024), didampingi oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla.
Dalam pidatonya, Ma’ruf menyatakan bahwa pendonor darah sukarela adalah pahlawan kemanusiaan karena mereka dapat menyelamatkan nyawa tanpa pamrih. Dia mengatakan, “Pendonor darah dapat dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan karena dengan sukarela, mereka turut menyelamatkan nyawa dan menjaga keberlangsungan hidup sesama manusia.” Menurutnya, para penerima Satyalencana Kebaktian Sosial adalah orang-orang hebat yang telah berkontribusi lebih dari 100 kali dalam mendonorkan darah.
Sebanyak 1.591 donor darah menerima Pin Emas dari Wapres sesuai dengan Keppres Nomor 128 Tahun 2019 dan Nomor 35 Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial. Ma’ruf menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan darah secara terus-menerus bagi setiap warga negara untuk menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa.
Acara penganugerahan Satyalencana Kebaktian Sosial kepada para pendonor darah diinisiasi oleh PMI bekerjasama dengan Kementerian Sosial. Dari total penerima penghargaan, 1.523 adalah laki-laki dan 68 adalah perempuan. Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah donor 100 kali terbanyak, yakni 601 orang.
Dalam acara tersebut, Yunus Effendi dari Jawa Timur merupakan pendonor termuda berusia 43 tahun, sementara Darmopawiro dari Jawa Tengah adalah pendonor tertua berusia 76 tahun. Gindo Panggabean dari Sumatera Selatan menjadi pendonor terbanyak dengan 164 kali donasi darah.
Sebelumnya, para penerima Satyalencana Kebaktian Sosial dari Kabupaten Pasuruan dilepas secara resmi oleh Penjabat Bupati Andriyanto. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada para pendonor yang telah berdedikasi dalam mendonorkan darahnya untuk sesama. Dia menyatakan, “Donor darah merupakan wujud semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama. Para penerima penghargaan ini menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal ibadah.”
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak orang yang terinspirasi untuk melakukan donor darah secara sukarela demi kepentingan kemanusiaan. Terima kasih kepada para pendonor darah yang telah berperan penting dalam menyelamatkan nyawa sesama manusia.