Membeli mobil bekas memang bisa menjadi pilihan yang ekonomis, tapi kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan manipulasi odometer. Menurut Jeffrey dari Otospector, seringkali pemilik mobil bekas mengubah angka jarak tempuh pada odometer, dan hal ini bisa sulit dideteksi oleh pembeli yang kurang berpengalaman. “Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan manipulasi odometer, misalnya kondisi fisik mobil yang tidak sesuai dengan angka jarak tempuh. Jika odometer menunjukkan angka rendah tapi mobil terlihat sudah banyak dipakai, itu bisa jadi pertanda bahwa odometer telah dimundurkan,” ujar Jeffrey.
Namun, tidak semua tanda manipulasi odometer terlihat dengan mudah. Saat ini, teknologi untuk mengubah odometer sudah semakin canggih, sehingga perlu pemeriksaan lebih teliti untuk memastikan keasliannya. “Manipulasi bisa dilakukan dengan sangat halus, jadi kita perlu pemeriksaan yang lebih mendalam untuk mendeteksinya,” tambahnya.
Selain memperhatikan kondisi fisik, penting juga untuk memeriksa riwayat servis mobil. Jika riwayat perawatan menunjukkan jarak tempuh yang lebih tinggi daripada yang tertera di odometer, itu bisa menjadi bukti bahwa odometer telah dimanipulasi. Jika ingin lebih yakin, layanan inspeksi kendaraan dari pihak ketiga bisa menjadi solusi. Mereka akan memberikan informasi yang lebih detail mengenai kondisi mobil bekas yang akan dibeli.
Laporan inspeksi biasanya mencakup pemeriksaan menyeluruh dari mesin hingga komponen-komponen lainnya, sehingga kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi sebenarnya. Jadi, pastikan untuk memastikan keaslian odometer sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas agar tidak merugi, terutama dalam hal harga dan keandalan mobil tersebut.