Dengan curiga yang tajam terhadap pesanan pizza yang terus-menerus datang, polisi akhirnya berhasil membongkar aksi kriminal yang terjadi di kota. Kotak pizza yang seharusnya berisi makanan lezat itu justru ditemukan menyimpan benda-benda yang tidak semestinya ada di dalamnya. Berbagai petunjuk dari lingkungan sekitar menjadi kunci bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
Tak disangka, pesanan pizza yang terus-menerus itu menjadi pemicu utama dalam mengungkap aksi kriminal yang terjadi di balik layar. Polisi mulai merasa curiga ketika melihat bahwa seseorang memesan makanan yang sama setiap hari, dengan menu yang tak pernah berubah. Hal ini tentu saja menimbulkan keanehan dan membuat polisi semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Observasi terhadap kurir, menu, dan restoran pun dilakukan secara intensif. Tidak butuh waktu lama bagi tim investigasi untuk menemukan pelaku kriminal yang sebenarnya. Dan inilah kronologinya.
Menurut Ladbible (22/10), Direktur Kriminal di Kepolisian Düsseldorf, Jerman, Michael Graf von Moltke, berhasil membongkar sindikat peredaran narkotika yang terorganisir dengan baik. Semua bermula dari bulan Mei 2024, ketika polisi mulai mencurigai sebuah pesanan pizza dari salah satu restoran terkenal di kota tersebut.
Moltke menemukan bahwa ada pesanan pizza dengan nomor pesanan 40 yang selalu memesan menu pendamping khusus. Pesanan ini dilakukan setiap hari tanpa pernah berubah, dan hal ini menjadi titik awal dari pengungkapan aksi kriminal yang terjadi di balik layar.
Setelah meyakinkan timnya untuk melakukan penggeledahan, Moltke menemukan sesuatu yang tak terduga di dalam kotak pizza tersebut. Sebuah sebungkus kokain seberat 1,6 kilogram ditemukan disisipkan di samping pizza yang seharusnya dikirim. Tak hanya itu, ganja seberat 400 gram juga ditemukan dalam kotak yang sama. Narkotika-narkotika ini diduga memiliki nilai jual yang sangat tinggi, mencapai Rp 4,5 miliar.
Ternyata, alasan di balik pengiriman narkotika dengan pizza adalah karena menu tersebut merupakan menu paling populer di restoran tersebut. Pihak kepolisian masih merahasiakan nama restoran terkait demi menjaga keamanan hingga semua pelaku terbukti bersalah.
Ada sekitar 12 orang yang diduga terlibat dalam aksi kurir pizza dengan menu spesial ini. Menurut hasil investigasi, sumber ganja yang dimasukkan ke dalam pizza berada di antara kota Monchengladbach dan Solingen.
Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya, meskipun dengan lokasi dan kronologi yang berbeda. Seorang pekerja yang iseng mencuri kue milik rekannya justru harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi kue tersebut. Ternyata kue tersebut telah dicampur dengan ganja secara diam-diam, sehingga semua orang yang memakannya langsung jatuh sakit.
Kisah-kisah ini menunjukkan betapa pentingnya bagi polisi untuk selalu waspada terhadap segala tanda-tanda keanehan di sekitar kita. Dari sesuatu yang sepele seperti pesanan pizza yang terus-menerus, bisa jadi merupakan petunjuk penting dalam mengungkap aksi kriminal yang terjadi di balik layar. Semoga kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan tidak mudah terkecoh oleh hal-hal yang seolah-olah biasa namun sebenarnya memiliki dampak yang besar.