Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bekerja sama dengan kepolisian Thailand tengah melakukan pencarian intensif terhadap buronan pengedar narkoba, Fredy Pratama. Fredy yang beroperasi dengan berbagai nama samaran seperti The Secret, Casanova, Airbag, dan Mojopahit diyakini menjadi dalang peredaran sabu dan ekstasi di Indonesia dan Malaysia dari basisnya di Thailand. Upaya penangkapannya merupakan bukti komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Hasil pencucian uang sebesar Rp65 miliar berhasil disita oleh Bareskrim Polri dalam kasus Fredy Pratama. Fredy Pratama dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 25 Juni 1985. Seorang tersangka yang berusia 38 tahun ini, masih menjadi target pencarian oleh Bareskrim Polri dikarenakan aktivitasnya yang masih terus berlangsung di berbagai wilayah Indonesia.
Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Reserse Kriminal Narkoba Polri, mengapresiasi kerja sama erat aparat Indonesia dan Thailand dalam mengejar Fredy. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya kemitraan internasional dalam mengatasi kejahatan transnasional, khususnya di bidang perdagangan narkoba. Pertukaran intelijen dan sumber daya antara kedua negara telah berperan penting dalam melacak buronan yang sulit ditangkap tersebut.
Banyaknya nama samaran dan jaringan rumit Fredy Pratama menunjukkan kecanggihan operasinya. Pembongkaran sindikatnya telah mengungkap sejauh mana aktivitas kriminalnya dan jaringan rumit koneksi yang ia bangun. Kemampuannya untuk menghindari penangkapan dalam jangka waktu yang lama menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh penegak hukum dalam menanggulangi kejahatan terorganisir dan peran penting kerja sama antarlembaga dalam mengatasi hambatan-hambatan ini.
Dimasukkannya Fredy Pratama ke dalam daftar red notice menandakan beratnya dakwaan terhadapnya dan betapa mendesaknya penangkapannya. Sebagai seorang penyelundup narkoba terkemuka yang memiliki pengaruh signifikan di wilayah tersebut, penangkapannya akan mewakili kemenangan signifikan dalam perjuangan melawan narkotika yang sedang berlangsung. Pengejaran tanpa henti terhadap individu seperti Fredy mengirimkan pesan yang kuat kepada penjahat lain yang terlibat dalam perdagangan narkoba bahwa aktivitas terlarang mereka tidak akan luput dari hukuman.
Upaya kolaboratif pihak berwenang Indonesia dan Thailand dalam mengejar Fredy Pratama merupakan contoh pendekatan proaktif yang dilakukan lembaga penegak hukum dalam menanggulangi kejahatan transnasional. Dengan berbagi informasi, mengoordinasikan operasi, dan memanfaatkan sumber daya, lembaga-lembaga ini dapat memaksimalkan efektivitas mereka dalam menargetkan sindikat kriminal dan membawa pemimpin mereka ke pengadilan. Keberhasilan operasi gabungan ini akan menjadi model kolaborasi di masa depan dalam memerangi perdagangan narkoba dan bentuk kejahatan terorganisir lainnya lintas batas negara.
Pencarian intensif terhadap Fredy Pratama yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bekerja sama dengan kepolisian Thailand merupakan perkembangan signifikan dalam pemberantasan peredaran narkoba di wilayah tersebut. Upaya kolaboratif dari lembaga penegak hukum ini mencerminkan komitmen bersama untuk menegakkan supremasi hukum dan menjaga kesejahteraan masyarakat dari dampak berbahaya obat-obatan terlarang. Pengejaran terhadap individu seperti Fredy menunjukkan tekad pihak berwenang untuk meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan dan membongkar jaringan kriminal yang menjadi ancaman bagi masyarakat.