Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang diutamakan untuk dikembangkan oleh Pemerintah karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun terus mendorong pertumbuhan sektor ini, terutama dalam hal peningkatan pasar dan penjualan mobil di Indonesia.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, industri alat angkut diperkirakan akan menjadi motor utama pertumbuhan PDB industri pada tahun 2023, dengan pertumbuhan sebesar 7,63 persen. Hal ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan. Kontribusi dari sektor otomotif sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri alat angkut.
Kemenperin mencatat bahwa pada tahun 2023, penjualan mobil roda dua di pasar domestik mencapai 6,2 juta unit dan ekspornya mencapai 570 ribu unit. Sedangkan untuk kendaraan mobil, terdapat 506 ribu unit ekspor untuk jenis CBU dan 65 ribu unit untuk CKD. Meskipun penjualan mobil di pasar domestik cenderung stagnan selama 10 tahun terakhir, produksinya terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Putu menekankan pentingnya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan penjualan mobil. Meskipun penjualan di pasar domestik stagnan, industri otomotif Indonesia masih memiliki daya saing yang kuat. Tren kenaikan ekspor kendaraan mobil juga menunjukkan perkembangan positif, dengan peningkatan dari 194 ribu unit pada tahun 2016 menjadi 506 ribu unit pada tahun 2023.
Selain itu, beberapa produsen otomotif skala global telah merambah pasar Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor. Meskipun terjadi stagnasi penjualan mobil di Indonesia akibat penurunan daya beli masyarakat, langkah-langkah untuk merangsang pembelian mobil baru merupakan solusi yang dapat dilakukan.
Menyikapi hal tersebut, diperlukan program stimulus untuk mendorong pembelian mobil baru di masyarakat, namun tetap memperhatikan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Penjualan domestik dan produksi mobil di Indonesia mencapai nilai tertinggi pada tahun 2013, dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2011-2013 serta program KBH2 yang mempromosikan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau.
Dengan potensi yang dimiliki oleh industri otomotif Indonesia, terus merangsang pertumbuhan sektor ini melalui inovasi dan kebijakan yang tepat akan berdampak positif bagi perekonomian negara. Melalui kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, industri otomotif Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pemain utama dalam pangsa pasar global.