Suatu pagi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Suwati (50), seorang ibu rumah tangga yang baik hati ditemukan tewas di kamar rumahnya. Kabarnya, anaknya yang berinisial H (30) diduga menjadi pelaku pembunuhan tragis ini karena tidak mendapatkan handphone yang diinginkannya. Aan (30), seorang warga setempat, mendengar adu mulut antara Suwati dan anaknya di dalam rumah mereka. Suara ribut itu semakin keras, hingga terdengar teriakan memilukan dari dalam rumah.
Tanpa pikir panjang, warga segera berbondong-bondong menuju rumah Suwati. Mereka mendengar teriakan putus asa dari dalam kamar yang tertutup rapat. Tanpa ragu, warga segera mendobrak pintu kamar dan melihat pemandangan mengerikan di dalamnya. Suwati tergeletak tak bernyawa dengan kepala berlumuran darah, sementara anaknya terlihat tertidur pulas dengan kondisi mabuk di sebelahnya.
Tak ingin kejadian ini semakin meruncing, warga segera mengamankan anak Suwati dan melaporkan insiden mengerikan ini ke Polsek Waru. Tidak butuh waktu lama bagi pihak berwajib untuk menangkap pelaku, sementara jenazah Suwati dievakuasi dengan penuh kesedihan.
“Aku yakin anaknya sedang mabuk saat itu, keluarganya mengatakan bahwa dia marah karena tidak diberikan handphone oleh ibunya,” ujar Aan, salah satu saksi mata kejadian. Kejadian tragis ini membuat seluruh warga di Desa Tambakrejo terkejut dan bersedih. Mereka tidak pernah menyangka bahwa hal seperti ini bisa terjadi di tengah-tengah mereka.
Setelah insiden mengerikan ini, masyarakat pun semakin waspada terhadap potensi kekerasan dalam rumah tangga. Mereka berkomitmen untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi sekitar, serta memberikan dukungan moral bagi keluarga-keluarga yang rentan terhadap konflik.
Kematian Suwati yang tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang. Kita harus belajar untuk lebih sabar dan komunikatif dalam menghadapi masalah, serta tidak menggunakan kekerasan sebagai solusi. Semoga tragedi ini tidak terulang lagi di masa depan, dan semoga Suwati dapat beristirahat dengan tenang di alam sana. Semoga keluarga yang ditinggalkan juga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga kebaikan dan perdamaian selalu menyertai kita semua.